Jumat, 18 September 2009

Chicken Run

Chicken Run Poster

Chicken Run tergolong sebuah film stopover-animation. Sebuah genre yang bersaudara dengan 3D animation dan pertama kali dipopulerkan oleh Tim Burton saat dahulu menggunakannya untuk The Nightmare Before Christmas. Setelah itu, genre ini sempat mati suri karena tergilas dengan animasi 3D. Baru ketika tahun 2000, pencipta serial Wallace & Gromick yakni pasangan Park dan Lord menciptakan Chicken Run. Hasilnya menakjubkan, kendati pada minggu pertamanya hanya mampu meraup sekitar 17 Juta US Dollar saja, film ini memiliki appeal yang tinggi dan berhasil mempertahankan jangka waktu pemutaran sampai di masa akhir pemutaran mampu mencetak box office di atas 100 Juta US Dollar.

Ceritanya bersetting di sebuah peternakan ayam: Tweedy Farm. Tweedy Farm adalah momok bagi ayam yang tinggal di sana. Terutama ayam berjiwa bebas: Ginger. Ginger selalu memimpin teman-temannya untuk mencari cara membebaskan diri mereka dari tempat ini. Bukan hal yang mudah, karena sekeliling peternakan ini dijaga oleh pasangan Tweedy yang kejam, belum lagi anjing-anjing penjaga yang siap menerkam dan membawa mereka kembali begitu mereka siap mengecap udara kebebasan. Walaupun demikian, Ginger tidak kenal kata menyerah. Baginya daripada seumur hidupnya dia bertelur - lalu dipotong ketika sudah tak dapat bertelur lagi, jauh lebih buruk ketimbang kebebasan. Tetapi cara kabur apa lagi yang bisa dicari?

Harapan datang ketika seekor ayam jantan dari surga jatuh. Tepatnya terbang. Namanya Rocky. Dia seekor ayam Amerika yang kabur dari sirkus dan bisa terbang. Di sini, harapan Ginger kembali terangkat. Ia dan Rocky membuat perjanjian, Rocky harus mengajari mereka terbang supaya kabur sementara Ginger akan menyediakan tempat perlindungan buat Rocky. Tetapi apakah ayam sebenarnya bisa terbang? Apakah sebenarnya Rocky bisa benar-benar terbang? Apapun itu, yang jelas waktu bagi para ayam peternakan Tweedy sudah kehabisan waktu. Nyonya Tweedy sudah kebosanan dengan hasil dari telur dan siap membuat pai ayam dengan cara menggiling semua ayam di peternakan tersebut!

Chicken Run mampu menawarkan unsur kebebasan secara tersirat maupun tersurat (er, terlihat). Di sini berbagai macam hal dipadukan dengan cerdik dan penuh parodi. Coba lihat berbagai celotehan para ayam yang memiliki makna permainan kata di baliknya. Sebuah komedi yang cerdik secara luar biasa. Yang harus diacungi jempol kedua adalah kepiawaian dari Lord dan Park untuk tetap menyediakan komedi ‘vulgar’ (baca: terlihat oleh mata) sehingga mereka yang mungkin tak bisa mengerti makna kelucuan secara tersirat masih dapat mengerti kelucuan dalam film ini yang vulgar. Sebuah komedi keluarga yang bisa ditonton berulang kali tanpa membosankan!

Karakterisasinya walaupun tak menggunakan seabreg nama beken seperti film Dreamworks lainnya tetap mampu menjiwai peran mereka secara baik dan benar, kemudian alur cerita film diatur sedemikian rupa sehingga terasa pas untuk dinikmati. Coba lihat film yang berjangka waktu 86 Menit mampu terjaga ritmenya sehingga tidak terasa kecepatan maupun terlalu lambat. Segalanya pas mengena dengan momennya. Musiknya sendiri ada 1 yang menarik perhatianku ketika parade dansa ayam tengah terjadi, walau theme yang muncul rasanya padu dengan cerita tanpa perlu mengumbar banyak lagu. Chemistry antara dua ayam utama; Ginger dan Rocky pun mengena dengan baik - dan secara unik. Karakter-karakter lain mampu tampil sebagai pendukung yang baik dan bukannya sekedar memenuh-menuhi layar. Animasinya memang terasa sedikit kaku tetapi terlihat makin fluid menjelang pengakhiran film.

Nah, tontonlah film ini dan berdendanglah “Flip, Flop, Fly; I Don’t Care if I Die!

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

A Day Dreaming... © 2008 Template by:
SkinCorner