Pengisi Suara : Patton Oswalt, Ian Holm, Lou Romano, Brian Dennehy, Peter Sohn.Film animasi ini menceritakan impian Remy, seekor tikus yang memiliki cita-cita ingin menjadi juru masak. Sejak awal, tikus yang satu ini memang unik, selalu tertarik terhadap masakan. Seperti manusia yang jatuh hati pada dunia memasak, ia juga antusias terhadap acara di televisi yang menayangkan demo memasak. Juga, membaca buku tentang masakan.
Suatu hari, ia menyadari bahwa rasa itu unik. Satu dengan yang lainnya berbeda. Namun perpaduan antara rasa-rasa itu dapat menambah kelezatan sebuah makanan. Tetapi nasib apes sebagai seekor tikus, sang manusia tidak rela akan kehadirannya. Tikus yang identik dengan kotoran itu selalu menjadi musuh. Dor.. Dor.. Dor.. tembakan mengarah kepadanya. Ia berusaha menyelamatkan diri. Tidak hanya dirinya malah, seluruh keluarga akhirnya terusir dari rumah seseorang dan melarikan diri dengan menaiki ‘perahu’. Di lorong sungai, tikus hitam itu berpisah dengan keluarganya. Ia terdampar pada suatu tempat yang asing. Hanya buku memasak yang ia curi dari manisia yang menemainya. Yang aneh, buku yang memuat gambar seorang koki terkenal itu dapat berbicara dengannya.
“Lihatlah di sekitar,” saran sang koki. Akhirnya, ia mengikuti saran itu. “Ini adalah kota Paris,” ia dapat melihat menara Eiffel. Sebuah restoran megah berada di depannya –restoran yang membuatnya kagum: Gusteau’s Restorant.
Di balik jendela, ia melihat seseorang pemuda yang baru saja melamar pekerjaan sebagai pembantu juru masak di sana. Si pemuda itu terlihat bodoh dan tidak pandai dalam urusan rasa. Dan benar, ketika ia memasukkan bumbu-bumbu, semua tidak cocok untuk sebuah masakan bernama sup. Naluri memasak si tikus itu pun keluar. Ia berusaha memperbaiki apa yang telah pemuda itu lakukan. Ia berjuang untuk menyelamatkan rasa sup itu walau dengan usaha yang keras. Aksinya tidak panjang, ia ketahuan oleh pemilik restoran. “Tangkap!,” teriaknya. Dengan sigap, sang pemuda itu menangkapnya dan memasukkan dalam sebuah toples. “Bunuh dia,” perintah sang bos. Pemuda itu kemudian membawanya untuk dibuang ke sungai.
Sang pemuda yang putus asa itu pun heran, ketika ia akan menjatuhkan tikus itu ke sungai, binatang kecil itu ternyata bisa mengerti keluhannya. “Apakah saya dapat memasak?” tanyanya. Sang tikus menggelengkan kepala.Tikus itu kemudian menunjukkan kalau dirinya bisa memasak. Di rumah sang pemuda, akhirnya si tikus menemukan cara bagaimana ia bisa memanfaatkan pemuda itu untuk memasak. Caranya, ia berada di kepala dan menarik rambut untuk menggerakkan tangan sang pemuda. Ia berlatih secara keras dan akhirnya bisa menguasai ’setir’.Sang pemuda itu menyajikan masakan-masakan yang dipesan. Masakannya mendapatkan pujian. Karena memang tidak bisa memasak, kelebihannya dalam mengombinasikan rasa membuat orang penasaran. Di sinilah akhirnya timbul masalah. Si bos berusaha mencari tahu siapakah yang membantu sang pemuda itu? Dan jawaban terkuak, ternyata seekor tikus yang bersembunyi di kepala.
Suatu hari, ia pun akhirnya harus berterus terang terhadap kekasihnya, bahwa yang memasak bukanlah dirinya tetapi seekor tikus. Sang kekasih itu begitu terkejut dan merasa dikhianati. Ia pun meninggalkan pemuda itu dengan marahnya.Dan… Tikus itu kemudian terusir dari restoran. “Tikus hanyalah tikus,” keluh si tikus –tak bisa menjadi koki. Suatu ketika, di saat si tikus itu hilang dari pemuda, sang pemilik restoran itu dihadapkan situasi sulit. Ada seorang pengkritik makanan menantangnya untuk membuat masakan khusus –dan ia tidak tahu makanan apakah yang dipesan itu, apalagi dengan perginya sang tikus pemasak.
0 komentar:
Posting Komentar