Minggu, 21 Februari 2010

Animasi Stop Motion II



Animasi Stop Motion di Film

Pelan namun pasti, perkembangan animasi stop motion terus berjalan seiring dengan kecanggihan teknologi dan komputer animasi. Terbukti, sejak diperkenalkannya teknik baru, CGI atau Computer Generated Imagery di dunia animasi, tak lantas membuat stop motion dijauhi dari peminatnya. Malahan stop motion kini, semakin berjaya dengan kemudahan teknologi digital dan CGI. Film Corpse Bride yang digarap oleh Tim Burton misalnya. Film inilah yang pertama kali menggunakan teknologi full digital, peralatan yang dipakai kamera digital SLR still photography untuk merekam adegannya, dan untuk mengedit gambarnya menggunakan Apple’s Final Cut Pro.

Dulu, teknik stop motion paling dijauhi oleh animator dunia. Alasannya udah lama, mahal pula. Coba bayangkan, untuk menciptakan animasi selama satu dektik saja, kita membutuhkan sebanyak 12-24 frame gambar diam. Bagaimana jika film animasi itu berdurasi satu jam bahkan lebih, bisa kebayangkan ribetnya minta ampun. Yah, ini semua dikarenakan masih mengandalkan teknologi analog. Baik proses produksi maupun post produksi seluruhnya menggunakan sistem analog, film seluloid yang mahal harganya, dan waktu penggarapannya pun jauh lebih lama daripada penggarapan film biasa. Itu sebabnya, perkembangan film animasi stop motion tidak secepat film animasi dengan menggunakan teknik lainnya. Baru di tahun 1989, sejak Wallace and Gromit muncul di layar kaca, stop motion kembali mengepakkan sayapnya di dunia animasi. Dan dibuktikan kembali oleh Chicken Run di tahun 2000, sampai sekarang. Bahkan, tak sedikit animator independen akhirnya ikut-ikutan tertarik dengan teknik ini. Buktinya, Mary and Max berhasil mencuri perhatian, dan menjadi the opening night pada festival Sundannce Film tahun ini.


Animasi Stop Motion di Televisi


Dimulai sejak tahun 1957, serial televisi The Gumby Show pertama kali ditayangkan di televisi Amerika. Menyusul tahun 1989, televisi BBC Inggris menayangkan serial televisi Wallace and Gromit, bahkan sudah ada dalam bentuk film A Matter of Loaf and Death (2008). Kalau inframerz masih ingat, di tahun 1998 pernah ada tayangan di MTV yang judulnya Celebrity Death Match. Itu loh tayangan semacam WCW yang menyajikan adegan perkelahian antara berbagai selebriti dunia tapi dibuat dengan versi claymation. Masih belum ingat juga? Tonton deh tayangan berikut ini.

Selain serial televisi, animasi stop motion juga biasa dipakai dalam pembuatan iklan TV, dan video musik, yang akan dijelaskan pada kategori lainnya? Bentuknya pun bisa beraneka ragam, tidak hanya claymation yang lebih banyak mengandalkan model atau figur yang terbuat dari clay saja. Kini, ada dalam bentuk foto, biasa disebut photomation, atau bisa juga menggunakan barang-barang yang sudah ada, yaitu graphicmation. Keunggulan lainnya, dengan teknik stop motion kita dapat merasakan dan menghidupkan karakter secara handmade sehingga para tokoh tersebut seperti hidup dan bernapas dari yang awalnya benda mati. Karena keunggulan-keunggulan inilah, yang membuat stop motion masih bisa berjaya hingga sekarang.


Animasi Stop Motion di Indonesia


Nah, bagaimana dengan perkembangan animasi stop motion di negeri sendiri? Kayaknya sih masih jarang yang meliriknya karena kebanyakan masih terbuai dengan kecanggihan teknik animasi komputerisasi seperti 3D animation dan lainnya. Selain itu, banyak pula yang menganggap teknik ini sudah kuno. Tapi jangan salah inframerz, walaupun tergolong teknik yang sudah nggak up to date, di festival film pendek tingkat nasional seperti Jakarta International Film Festival (Jiffest) tahun 2004, pemenang pertamanya adalah karya stop motion berjudul Stop Human Cloning ber-budget hanya 500.000 rupiah. Ada juga festival Hello;Fest Motion Picture Arts Volume 2 yang diselenggarakan tahun 2005, salah satu pemenangnya memanfaatkan teknik stop motion menggunakan gambar kapur berjudul Help! Karya Firman Wijasmara dengan modal papan tulis, kapur, dan kamera digital pinjaman ini meraih hadiah fasilitas produksi senilai 15 juta rupiah.

Luar biasa bukan? Bahkan, baru-baru ini animator lokal juga berani unjuk gigi menggunakan teknik ini dalam penggarapan iklan permen Yupi, Hewan 2 Huruf oleh Celcius Communications. Ingin tahu kiprahnya, infarmerz bisa baca disini. Jadi, terbukti kan teknik stop motion nggak kalah dengan teknik animasi lainnya. Yang penting karya inframerz unik dan orisinal. Nah tunggu apa lagi? Yuk mulai bikin animasi stop motion dan daftarkan ke festival nasional maupun internasional!

Sumber : http://inframe.web.id/

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

A Day Dreaming... © 2008 Template by:
SkinCorner